Selasa, 29 Maret 2011

Pak Ali v.s Birokrasi (part 1)


Tanggal 20 januari 2010, hari itu saya ingat hari kamis,  diminta bapak saya untuk menemani teman bapak saya yang bernama Jumali, biasa saya panggil pak Ali. Pak Ali ini berniat untuk mendaftarkan CV barunya ke kantor pajak Purwokerto dan dinas penanaman modal Purwokerto, perlu kawan ketahui bahwa pak Ali baru saja mendirikan sebuah usaha yang bergerak di bidang dagang maupun jasa, cukup  sekilas saja takutnya dikira promosi hehehe.... balik lagi ke cerita. Jam 8 saya sudah siap dengan motor saya untuk menjemput Pak Ali dikantornya yang beralamat di Sokaraja yang tidak jauh dari kediaman saya karena dia juga menjadikan kantornya sebagai rumah untuk dia tidur (kasian sekali dia).
Setelah saya tiba di kantornya..
Saya: Asalamu’alaikum
Pak Ali: Walaikum’salam dek, masuk ayo masuk..
Saya: oh iya pak...
Pak Ali: lho bapak mana..?
Saya: di rumah pak, saya disuruh kesini dulu.
Pak Ali: ow iya ayo langsung berangkat aja....takut kesiangan.
Saya: owh iya pak mari..(dlm hati pikir saya baru jam 8, kesiangan dr hongkong).
Setelah itu saya langsung meluncur ke kantor pajak dulu sesuai keinginan pak Ali.
Sebelum saya lanjutin cerita ini, saya beri tahu sekilas tentang Pak Ali. Tampangnya serem kayanya emang udah tua juga sih, asal Boyolali, menikah, umur 40an, jumlah anak kurang tau, perawakan sedikit besar, pembawaan dlm berbicara tegas, keras, to the point.(kaya bukan tipe org jawa yg halus dan lembut).
Di perjalanan ke kantor pajak dia bercerita tentang kegagalan bapak saya dalam memperoleh NPWP di kantor pajak karena surat-surat cv pak Ali yg belum lengkap. Jadi ini ronde kedua, kata saya dalam hati hehehe.... bisa menang enggak yah?
Setelah sampai di kantor pajak,
Pak Ali: dek, kamu ikut masuk ya?
Saya: iya pak..( dlm hati saya “ya iyalah masa suruh panas-panasan diluar”)
Setelah masuk Pak Ali berinisiatif untuk bertanya prosedurnya memperoleh NPWP kepada salah satu petugas. Setelah tahu caranya pak Ali menyuruh saya untuk mengisi secarik kertas, seperti formulir.(pikir saya kenapa bukan dia saja yang mengisi, dan saya baru sadar kenapa saya dibawa masuk, karena mata pak Ali pandanganya sudah kabur dan dia tidak bisa mengisi formulir yang tulisanya sangat kecil..Huft..)
Setelah selesai kami mengantri untuk pemanggil, tidak butuh waktu lama karena memang pengujung kantor pajak waktu itu sedikit. Lalu pak Ali pun di panggil.
Singkat cerita, Saya kurang bisa mendengar percakapannya dengan petugas, tapi intinya prosedurnya salah, dan diminta untuk memfotocopy ktp dan surat dari notaris. Saya pun menjadi korban untuk memfotocopy kertas tsb..perlu kawan ketahui tempat fotocopynya tidak dekat dan merelakan tubuh saya berjalan keluar terkena panas. Setelah kembali dari tempat fotocopyan.
Pak Ali: fotocopyannya jauh ga dek?
Saya: enggak kok pak (dlm hati saya,” padahal lumayan... jauh asem...”)
Pak Ali: owh berarti bisa.. fotocopyin ini sama beli materai ya.. tolong ya dek?
Saya: iya pak ( pikiran saya !@@$#$%#!%^&%&^(&&#$@#)
Setelah kembali dari tempat foto copyan untuk kedua kalinya, saya duduk manis menunggu pak Ali. Perlu kawan ketahui, terjadi perdebatan seru antara petugas pajak dangan pak Ali.  Kira-kira isinya begini.
Petugas: wah pak ini tidak bisa pak, ktp bpk sudah mati.
Pak Ali: iya saya tahu, tapi kan saya sudah niat baik untuk mendaftar pajak.
Petugas: tapi tidak bisa.
Pak Ali: lho wong saya mau bayar pajak kok dilarang,? Sampeyan mau saya tidak bayar pajak? Sudah bagus saya mau bikin NPWP. Kalau tetap tidak bisa saya bikin surat ke bupati biar tau anak buahnya bagaimana (dengan penuh semangat dan emosi). Wong saya cari makannya di Purwokerto masa saya bayar pajak ke Boyolali (memang NPWP CV pak Ali yg lama beralamat di Boyolali).
Petugas: jangan pak...ya sudah saya buatkan.
Pak Ali: ya begitu seharusnya.
Singkat cerita akhirnya kami berhasil mendapatkan kartu NPWP. Di dalam perjalanan menuju dinas penanaman modal pak Ali berbicara seperti ini “ dek memang harus dibegitukan kalau tidak, tidak akan keluar NPWPnya”. Saya berkata dlm hati “memang datanya Pak Ali saja yang kurang memenuhi syarat untuk dibuatkan NPWP”, tapi saya salut ternyata dia bisa menang melawan birokrasi hehehe.......... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar